Babinsa Amankan Dua Pucuk Senjata di Polsek Candipuro

oleh -204 Dilihat

Wartaonline.id – Serda Irwan Riyanto dan Serda Nurhidayat anggota Koramil 421-07/Sidomulyo Kodim 0421/Lamsel mengamankan 2 pucuk senjata Laras panjang jenis SS1 beserta munisi dalam magazen pada saat aksi anarkis massa pengunjuk rasa yang membakar Kantor Polsek Candipuro, Lampung Selatan (18/5). Unjuk rasa dipicu maraknya tindak kriminal pencurian motor dan pembegalan di wilayah Kecamatan Candipuro.

Serda Irwan manyampaikan bahwa pada malam itu (18/5) awalnya dia mendapat informasi dari masyarakat di Desa Binaannya Desa Rawa Selapan Kecamatan Candipuro bahwa ada gerakan massa ke Polsek Candipuro.
“Selanjutnya saya ditelpon Serda Nur Hidayat bahwa massa sudah berkumpul sekitar 200an orang dan saya diminta untuk segera datang ke Polsek Candipuro. Kemudian saya dari Koramil Sidomulyo berangkat ke Polsek Candipuro yang saat itu massa sudah bertambah sekitar 400an orang dan terus bertambah hingga 1.000an orang.

Saya dan Serda Nurhidayat menemui 3 orang anggota Polsek yang sudah dikepung massa, salah satunya berpakaian dinas yang saya kenal bernama Bripa Ardi. Sementara massa mulai bertambah banyak hingga mungkin lebih dari 1.000 orang dan mulai berteriak, bakar…..bakar….. Melihat kondisi tersebut saya meminta massa untuk bersabar menunggu Kapolsek. Sabar pak sabar….. dan salah satu massa menjawab. Kita tunggu 10 menit lagi” ungkap Serda Irwan.

Serda Irwan melanjutkan cerita “ kepada anggota Polsek yang tidak bisa keluar tersebut saya menanyakan. Bang ada senjata atau tidak di dalam Polsek ? biar saya ambil. Dan di jawab, ada. Kemudian saya mengajak Bripka Ardi untuk membuka gudang dan saya ambil 2 pucuk senjata sedangkan Bripka Ardi saya suruh keluar lewat belakang polsek. Saat saya keluar dari kantor polsek sambil membawa senjata dan berdiri di depan Polsek massa sudah mulai melempar batu ke arah. Mapolsek sambil berteriak bunyikan senjata !!!….. bunyikan senjata !!! saya jawab senjata sudah ada di Babinsa dan tidak akan berbunyi…

Saya melihat sebagian massa bergerak ke belakang Polsek dan saya ajak pak Samsul Kepala Desa Sidoasri untuk mencegah massa berbuat anarkis di perumahan Polsek. Saya sampaikan kepada massa. Di dalam perumahan ini ada anak anak dan ibu-ibu kalo kamu bakar nanti mereka mati di dalam, dan masa berteriak …..Silahkan keluarkan dulu Pak !!. Saya jawab, Jangan, ingat anak kita Saudara kita, didalam itu nyawa …. Ayo balik…balik… Saya bersama Kepala Desa dan para tokoh masyarkat dan tokoh agama menghalau massa dan massa balik kanan.

Selanjutnya saya mencegah massa yang hendak membakar mobil Kapolsek jenis Feroza dan yamaha Nmax, revo dan yamaha Vixion dinas. Akhirnya kendaraan berhasil saya amankan.
Massa semakin tidak terkendali dan perwakilan massa menyankan ke saya, Pak.. didalam itu ada tahanan apa tidak pak, kalo ada bapak keluarkan dulu.

Kemudian saya masuk ke Mapolsek dan cek tidak ada tahanan dan ketika saya keluar saya lihat massa sudah mengumpulkan kayu dan saya berkoordinasi dengan tokoh-tokoh orang orang disitu, saya bilang Pak tolong saya pak mari kita halau massa dan ramai ramai berteriak, Silahkan Bubar !! …. Silahkan Bubar !! ….3 truk Anggota Polres sudah sampai di Desa Way Gelam, dengan maksud agar massa membubarkan diri. Akhirnya massa yang anarkis mungkin ketakutan dan membubarkan diri kemudian di jalan raya saya juga meminta pulang massa bercampur warga sekitar yang masih berkumpul di jalan, ayo pulang ……ayo pulang……”

“Selanjutnya senjata saya serahkan untuk diamankan kepada Letda Tatang (Komandan Unit Intel Kodim)”. pungkasnya

Ditempat terpisah Serda Nur Hidayat bercerita “ Awalnya saya mendapat informasi dari kepala desa Beringin Kencana bahwa ada masyarakat desa yang mau demo dan saat sampai di rumah kepala desa ternyata massa sudah menuju ke Polsek yang kemudian saya susul ke Polsek.

Sekitar pukul 22.00 Wib saya sampai di Polsek Candipuro masa sudah banyak dan saya langsung laporan kepada Danramil 421-07/Sdm Kapten Kav Henri Limbong. Beberapa saat kemudian Serda Irwan menghubungi dan menanyakan posisi saya dan saya jawab sendiri dan saya minta dia datang ke Polsek.

Kami berusaha menenangkan masa supaya tidak anarkis ternyata masa tidak terbendung lagi dan aksi terjadi aksi anarkis hingga pembakaran kantor Polsek. Babinsa tidak bisa menghalau massa emosi dan jumlahnya lebih dari 1000 orang.

Dandim 0421/LS Letkol Inf Enrico Setyo Nugroho, S.Sos, M.tr (Han) menegaskan bahwa setelah itu Kodim melaksanakan pengamanan TKP membantu Polri dan menyerahkan senjata yang diamankan Babinsa ke Polres Lamsel serta memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pengrusakan fasilitas negara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.